Kamis, 28 Februari 2013

Pesona Pantai Popoh, Tulungagung

Objek Wisata Pantai Popoh. Tulungagung merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur. Kabupaten ini memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik seperti Bendungan Wonorejo dan wisata Pantai Popoh. Pantai Popoh merupakan objek wisata andalan kabupaten ini. 

pantai popoh
Pantai Popoh
Pantai Indah Popoh terletak di Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Tulungagung dan bisa ditempuh selama 1 jam perjalanan. Pantai Popoh ini berbentuk teluk yaitu laut yang menjorok ke darat dan berada di timur Pegunungan Kidul.

pantai popoh tulungagung
Para Nelayan
Pantai ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang terkenal ganas ombaknya. Namun di Pantai Popoh ini ombaknya relatif tenang. Sebenarnya Pantai Popoh terbagi menjadi 2 bagian. Pertama di sebelah timur dengan kondisi pantai penuh batu karang dan ombak yang ganas. Sedangkan di Pantai Popoh sebelah barat ini kondisi pantainya landai dengan ombak yang tidak terlalu besar.

wisata pantai popoh
Perahu Nelayan
Pantai yang berada tidak jauh dari Pantai Sidem dan Pantai Prigi ini berpasir putih kecoklatan dengan dihiasi pohon kelapa yang tumbuh di sepanjang tepi pantai. Memandang ke tengah laut, terlihat puluhan perahu nelayan yang sedang melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Untuk menuju ke pantai ini cukup mudah, karena akses jalan yang baik dan beraspal. Bila dari Surabaya, sobat bisa mengikuti rute sebagai berikut : Surabaya - Mojokerto - Jombang - Kertosono - Kediri - lalu ke arah pusat Kota Tulungagung.

Sedangkan dari Kota Malang melalui Kepanjen - Wlingi - Blitar - pusat Kota Tulungagung. Dari Tulungagung menuju ke lokasi Pantai Popoh, pengunjung akan melewati daerah perbukitan dengan kondisi jalan menanjak dan berkelok-kelok. Namun jangan kuatir, pemandangan di sepanjang jalan perbukitan ini akan memanjakan mata sobat. Hutan jati yang hijau dan asri membuat perjalanan sobat akan menyenangkan.

pantai popoh
Pendopo
Sampai di pintu masuk kawasan wisata, pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp 3 ribu per orang ditambah biaya parkir kendaraan. Memasuki kawasan pantai terlihat sebuah joglo atau pendopo yang biasanya digunakan sebagai panggung hiburan seperti electone dan kegiatan lainnya.

Bila ingin bermalam di pantai ini, pengunjung bisa menyewa penginapan berupa hotel atau vila dengan tarif antara Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu per malam. Jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Tulungagung berupa kerajinan marmer dan kerajinan kerang dengan harga bervariasi mulai Rp 3 ribu - Rp 100 ribu. Bagaimana tertarik untuk liburan di Pantai Popoh ini?.


Pantai Kolbano, Pantai Kerikil Halus Di Kupang

Objek Wisata Pantai Kolbano. Meskipun tidak sepopuler provinsi tetangganya dengan keindahan alam Pulau Lombok, Nusa Tenggara Timur tetap memiliki objek wisata yang patut diperhitungkan. Provinsi yang beribukota di Kupang ini memiliki beberapa tujuan wisata yang cukup indah. Salah satunya adalah Pantai Kolbano.

pantai kolbano
Pantai Kolbano
Pernah dengar nama pantai ini?. Aku yakin masih banyak yang terasa asing di telinga. Pantai Kolbano merupakan sebuah objek wisata pantai yang terletak di Desa Kolbano, Kabupaten SoE, Nusa Tenggara Timur. Sekitar 180 kilometer dari Kupang dan biasanya ditempuh selama 4-5 jam perjalanan.

pantai kerikil kolbano
Pantai Kerikil
Pantai Kolbano memiliki keunikan tersendiri yang lain daripada yang lain. Biasanya sebuah pantai memiliki pasir putih atau warna lain di tepiannya, tidak begitu dengan Pantai Kolbano ini. Di tepi pantai ini dihiasi kerikil-kerikil warna-warni yang lembut dengan ukuran sebesar jari kelingking hingga kepalan tangan.

kerikil pantai kolbano
Kerikil Warna-Warni
Selain dihiasi batu kerikil cantik, di bagian pantai yang biasa disebut fatu un ini terdapat sebuah batu raksasa yang berdiri dengan megahnya. Perpaduan antara kemegahan batu raksasa tersebut dengan kerikil halus berwarna-warni inilah yang menjadi daya tarik utama pantai Kolbano untuk menarik wisatawan.

batu raksasa pantai kolbano
Batu Raksasa
Sejauh mata memandang, terlihat hamparan kerikil warna-warni dan pasir putih yang sangat indah, belum lagi air lautnya yang begitu jernih dan bersih. Pengunjung bisa menikmati pantai ini dengan bermain kerikil ataupun berenang di tepi pantai, namun tidak disarankan sampai ke tengah karena kadangkala ombaknya besar.

Tidak jauh dari lokasi pantai, di Desa Kolbano terdapat sebuah tugu bersejarah yang dibangun untuk memperingati peristiwa Perang Kolbano antara masyarakat setempat melawan penjajah Belanda yang terjadi pada tahun 1907. Namun kondisinya terlihat apa adanya, tidak ada upaya pemerintah untuk mempercantik tugu bersejarah ini.

Lokasi Pantai Kolbano yang tersembunyi dan dikelilingi perbukitan hijau ini yang membuat perjalanan menuju ke pantai ini cukup melelahkan. Butuh waktu 4-5 jam untuk sampai di lokasi pantai ini bila berangkat dari Kota Kupang. 

tambang kerikil pantai kolbano
Warga Mencari Kerikil
Namun sangat disayangkan, Pantai Kolbano sekarang terancam keindahannya. Kekayaan alam berupa kerikil warna-warni dan pasir pantai di-komoditas-kan oleh warga dan pihak tertentu dengan menambangnya. Pemerintah setempat juga mengijinkan hal itu berlangsung. Hanya tersisa pantai sepanjang 100 meter yang termasuk daerah terlarang untuk ditambang. 

Bila ini dibiarkan, bukan tidak mungkin keunikan Pantai Kolbano ini hanya tinggal kenangan. Pemerintah harusnya lebih peduli akan kelestarian pantai ini, bukan semata-mata ingin "mengeruk" uang dengan cara yang sangat memprihatinkan tersebut. Bayangkan saja untuk 1 karung batu kerikil cantik ini hanya dihargai Rp 4 ribu saja, harga yang tidak sepadan dengan keindahan pantainya. Sungguh sangat ironi !.

Mitos Air Terjun Sedudo


Obyek wisata alam air terjun Sedudo, Nganjuk, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, terlihat sepi pengunjung. Hal ini terjadi karena cuaca yang tiba-tiba buruk.
TERKAIT:
DARTO (44), tukang foto di obyek wisata alam air terjun Sedudo, di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mendatangi setiap pengunjung sembari menawari untuk diabadikan. Panorama air terjun yang terletak 1.438 meter di atas permukaan air laut menjadi latar belakang fotonya.
Air terjun Sedudo dengan tinggi 105 meter berada di kaki Gunung Wilis. Lokasi ini tak hanya menebarkan keelokan dalam balutan kesejukan udara nan bersih dan segar, tetapi juga mitos yang menyatu dalam keyakinan masyarakat. Konon, siapa pun yang mandi di kolam atau di bawah air terjun bisa mendapatkan berkah keselamatan, awet muda, disembuhkan dari sakit yang dideritanya, dan naik pangkat.
”Air terjun Sedudo oleh masyarakat dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Siapa pun yang mandi di sini juga bisa awet muda,” kata Darto, warga desa setempat.
Percaya atau tidak, tetapi yang jelas setiap bulan Sura, dalam tradisi Jawa, ribuan warga berdatangan dan mandi, baik di kolam maupun di bawah air terjun Sedudo. Bahkan, sejumlah elite politik dan pejabat di tingkat pusat dan daerah rela mandi tengah malam dengan beragam niat dan keinginan masingmasing.
”Betul, banyak pejabat negara dan pejabat provinsi yang datang dan mandi di bawah air terjun kala tengah malam,” imbuh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk Lies Nurhayati beberapa saat lalu.
Air terjun Sedudo memang menjadi primadona obyek wisata alam dan ritual di Nganjuk. ”Selain bulan Sura, pada malam Jumat Legi juga banyak pengunjung yang datang dan mandi di sini. Pulangnya mereka membawa air Sedudo,” kata Siti Rahayu (36), pedagang makanan dan minuman di lokasi itu.
Obyek wisata andalan
Dengan potensinya sebagai obyek wisata air dan wisata ritual yang sudah berlangsung turun-temurun, Pemerintah Kabupaten Nganjuk menempatkan air terjun Sedudo sebagai ikon dan primadona di wilayah itu. Air terjun Sedudo menjadi obyek wisata andalan daerah.
”Tradisi dan upacara mandi bersama atau siraman Sedudo yang berlangsung turun-temurun sejak zaman Majapahit menjadi agenda utama. Tradisi ini dikenal sebagai upacara Prana Prasthista dan menjadi agenda utama daya tarik wisata Sedudo,” kata Lies Nurhayati.
Wisatawan yang hendak bertandang ke lokasi wisata air terjun Sedudo bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dari ibu kota Nganjuk, tepatnya dari Pendapa Kabupaten Nganjuk, jarak tempuh menuju lokasi air terjun sekitar 30 kilometer arah selatan.
Bertandang sambil menikmati dinginnya air terjun Sedudo, ditingkahi tiupan angin pegunungan yang menyejukkan, pasti membuat pengunjung betah berlama-lama mengakrabi suasana yang menyegarkan itu. Meski demikian, setiap pengunjung tetap diminta waspada dan berhati-hati jika tiba-tiba cuaca buruk terjadi. Di lokasi ini, hujan deras dan angin kencang bisa sewaktu-waktu terjadi.
Karena itu, jumlah pengunjung air terjun Sedudo amat bergantung pada cuaca. Apalagi, lokasinya juga rawan longsor dan banjir. Contohnya, pada tahun 2011 dari target pengunjung 87.000 orang, hanya terealisasi sebanyak 43.000 orang. Pasalnya, kala itu lokasi wisata air terjun Sedudo ditutup sepanjang bulan Februari hingga Mei akibat cuaca buruk yang bisa memunculkan tanah longsor atau bencana lainnya. Tentu saja keselamatan pengunjung tetap menjadi yang utama.
”Kami tidak mau mengambil risiko bagi pengunjung. Petugas di lokasi akan memberitahukan kepada setiap pengunjung agar segera meninggalkan lokasi kalau sewaktu-waktu datang angin kencang dan hujan deras,” papar Lies Nurhayati.
Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menargetkan jumlah kunjungan wisatawan 70.000 orang dengan target perolehan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata air terjun Sedudo Rp 387 juta. ”Insya Allah bisa terpenuhi. Namun, semua sangat bergantung pada cuaca. Tahun ini kami harapkan cuacanya jauh lebih baik dan bersahabat untuk wisatawan yang datang ke lokasi air terjun,” ungkapnya lagi.
Kawasan pertapaan
Obyek wisata air terjun Sedudo, selain indah, juga memiliki kisah yang panjang. Di zaman Majapahit, air terjun ini dikabarkan sering digunakan untuk mencuci senjata milik raja dan patung dalam upacara Prana Prasthista. Bahkan, Mahapatih Gajah Mada konon menggunakan lokasi air terjun untuk menggembleng prajurit.
Pada zaman kerajaan Islam, Sedudo dikenal sebagai kawasan pertapaan Ki Ageng Ngaliman. penyebar agama Islam di wilayah Nganjuk. Karena itu, dalam perkembangannya, setiap bulan Sura selalu diadakan ritual mandi Sedudo atau siraman Sedudo yang diawali prosesi tarian oleh enam penari berambut panjang yang masih perawan alias dalam keadaan suci.
”Setiap malam tahun baru Hijriah, 1 Muharam atau malam 1 Sura kawasan Sedudo pasti dipadati ribuan orang. Wisatawan datang dari sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan,” kata Nardi (32), petugas keamanan obyek wisata air terjun Sedudo.
Dewi Ayu Savita (15), seorang pengunjung yang datang bersama kakaknya, Yudi Oktaviana (20), yang dijumpai sehabis berendam di bawah derasnya air terjun, mengatakan, suasana sejuk tatkala berada di lokasi yang membuatnya betah. Situasi itu yang membuat orang mau berkunjung.
”Panorama alamnya masih asri. Air terjunnya tinggi. Kalau dilihat dari kejauhan, tampak indah,” katanya.
Sebagai bagian dari anak muda yang hidup dalam ranah modernitas, Ayu hanya menjadikan obyek wisata air terjun Sedudo sebagai tempat rekreasi belaka. Ia tak sedang melakukan ritual apa pun. Ia hanya ingin menikmati kenyaman, kesegaran udara, dan suasana di lokasi itu.
”Mereka yang masih mempercayai mandi di air terjun Sedudo bisa awet muda dan menyembuhkan penyakit adalah kalangan orang tua. Anak muda sekarang tak percaya dengan mitos itu lagi,” katanya.
Fasilitas memadai
Sebagai obyek wisata yang ditawarkan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, fasilitas di obyek wisata air terjun Sedudo relatif memadai. Di lokasi ini tersedia area parkir, warung makan, arena permainan, dan kios yang menjual aneka suvenir, khususnya kaus bergambar keelokan air terjun Sedudo. Namun, pengelola kesulitan untuk mengembangkan lebih lanjut karena struktur tanah di lokasi itu labil dan mudah longsor.
”Sudah tidak memungkinkan untuk memperluas fasilitas yang ada. Karena itu, kami lebih fokus pada obyek wisata alam dan ritualnya,” kata Lies Nurhayati.
Sepanjang mitos air terjun Sedudo hidup di masyarakat, masih ada harapan obyek wisata ini akan dikunjungi orang. Namun, sejalan dengan kemajuan masyarakat, perlu dipikirkan langkah untuk menjaga agar obyek wisata ini tak ditinggalkan masyarakat.
Namun, yang jelas, air terjun Sedudo telah memberikan kehidupan bagi warga sekitar, seperti Darto. Mereka mengais rezeki dari lokasi itu untuk kehidupannya. (Abdul Lathief)


Objek Wisata Di Makassar Dan Sulawesi Selatan

Objek Wisata Di Makassar Dan Sulawesi Selatan. Makassar atau yang dulu bernama Ujung Pandang merupakan sebuah kota besar di Indonesia bagian timur. Di kota Makassar atau Propinsi Sulawesi Selatan terdapat banyak sekali objek wisata menarik yang wajib dikunjungi.

Objek wisata di Makassar semakin lengkap dengan hadirnya wahana Trans Studio Makassar yang telah dibuka pada beberapa waktu yang lalu. Selain taman rekreasi tersebut, Makassar dan Sulawesi Selatan pada umumnya memiliki beberapa objek wisata alam yang sangat menakjubkan dan sangat sayang untuk dilewatkan. Berikut objek wisata di Makassar dan Sulawesi Selatan :


objek wisata di makassar sulawesi selatan
Pantai Losari
Pantai Losari merupakan ikon wisata di Kota Makassar. Letaknya yang strategis dan dekat dengan pusat kota membuat pantai ini selalu ramai dikunjungi apalagi saat sore hari. Yang unik di pantai ini adalah jejeran warung sepanjang 1 kilometer yang berdiri rapi di tepi pantai. 

Tidak seperti pantai pada umumnya yang berpasir putih, di sepanjang pinggir pantai Losari dibangun tanggul untuk menahan ombak.

2. Pantai Tanjung Bira

tempat wisata di makassar
Pantai Tanjung Bira
Pantai Tanjung Bira terletak 200 kilometer dari Kota Makassar, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari. Pantai ini memiliki keindahan yang tiada duanya. Pasir pantai putih bersih dipadu dengan air laut yang sangat jernih membuat kegiatan snorkeling dan diving sobat begitu menyenangkan.

3. Air Terjun Bantimurung

objek wisata di sulawesi selatan
Air Terjun Bantimurung
Air Terjun Bantimurung berada di kawasan Taman Nasional Bantimurung yang terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Jarak dari kota Makassar sekitar 50 kilometer dan bisa ditempuh selama 1 jam perjalanan.

Air terjun ini memiliki tinggi 15 meter dengan bentuk air terjun seperti aliran air bukan seperti pancuran. Bila beruntung pengunjung akan menemukan banyak sekali spesies kupu-kupu yang memang berhabitat di kawasan air terjun ini.

4. Danau Matano

objek wisata di makassar
Danau Matano
Danau Matano merupakan danau terdalam di Indonesia. Kedalamannya mencapai 600 meter lebih. Danau ini terletak di Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Air danau ini begitu jernih dan yang menarik di danau ini terdapat goa bawah air yang bernama goa Tengkorak.

5. Benteng Somba Opu

objek wisata di makassar
Dinding Benteng Somba Opu
Benteng Somba Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang selalu ramai dikunjungi oleh pedagang dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980an, benteng ini ditemukan kembali oleh beberapa ilmuawan.

Dan pada 1990, benteng ini direnovasi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah objek wisata bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.

Selain 5 objek wisata tersebut terdapat beberapa objek wisata lainnya seperti Danau Tempe, Danau Towuti, Taman Nasional Takabonerate, Gedung Fort Rotterdam, Trans Studio Makassar, dan masih banyak lainnya.

Air Terjun Tirta Rimba, Bau Bau

Air Terjun Tirta Rimba. Bagi penduduk Bau - Bau, air terjun yang satu ini biasa mereka sebut Air Jatuh. Karena letaknya yang tak jauh dari kota Bau - Bau sekitar 4 kilometer, membuat Air Terjun Tirta Rimba ini menjadi air terjun yang paling populer disana.

air terjun tirta rimba
Air Terjun Tirta Rimba
Air Terjun Tirta Rimba terletak di Kelurahan Lakologou, Kecamatan Wolio, Bau-Bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Untuk menuju lokasi air terjun,pengunjung bisa menggunakan kendaraan sendiri ataupun naik taksi dengan waktu tempuh gak sampai 30 menit dari kota Bau - Bau.

air terjun tirta rimba
Ramai
Bagi pengunjung yang berasal dari luar Bau - Bau, bisa menggunakan pesawat atau kapal Pelni yang akan bersandar di Pelabuhan Murhum, Bau - Bau.

Air terjun ini merupakan aliran sungai Kokalukuna yang memiliki ketinggian sekitar 6 meter. Meskipun hanya setinggi itu, namun keindahannya tidak kalah dengan air terjun lainnya. Dengan lebar sekitar 5 meter, air terjun ini seperti mengalir melalui batu besar yang ada disana.

air terjun tirta rimba
Kolam
Di batu besar tersebut terdapat semacam rongga yang biasanya dijadikan sebagai objek foto oleh pengunjung. Di bawah batu besar terdapat kolam berukuran sekitar 10x7 meter yang sengaja dibentuk dan dilengkapi dengan papan tempat seluncur seperti kolam renang pada umumnya.

Pada hari biasa, air terjun ini relatif sepi, namun saat hari libur, banyak pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini bersama pasangan atau putra-putrinya. Waktu terbaik untuk berlibur ke air terjun ini adalah saat musim penghujan karena pada saat itu debit airnya melimpah.

Untuk menuju lokasi air terjun ini, pengunjung tidak dikenakan tarif sepeserpun, namun kadang kala, ada pihak dari Dispenda atau dari Dinas Kehutanan yang menarik tarif masuk, namun dengan nominal yang tidak besar.

Jangan lupa membawa perbekalan sendiri seperti makanan dan minuman karena di lokasi air terjun tidak ada warung penjual makanan atau minuman.

Pasar Seni Kumbasari, Bali

Pasar Seni Kumbasari, tempat belanja oleh - oleh khas Bali. Pada liburan ke Bali tahun lalu, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Pasar Seni Kumbasari ini walaupun hanya sebentar. Selain Pasar Sukowati dan Joger, Pasar Kumbasari ini kami rekomendasikan bagi sobat yang ingin belanja oleh-oleh di Bali.

pasar seni kumbasari
Pasar Seni Kumbasari
Pasar Seni Kumbasari ini terletak di Kota Denpasar, yaitu di Jalan Gajah Mada. Selama 5 hari di Bali, kami selalu melewati jalan ini, dan tidak pernah sekalipun jalan ini sepi, selalu ramai dan cenderung macet. Memang jalan Gajah Mada ini banyak terdapat ruko-ruko di sebelah kanan kiri jalan selain Pasar Badung yang merupakan pasar tradisional terbesar di Denpasar dan Pasar Kumbasari sendiri.

pasar kumbasari
Oleh - Oleh
Bangunan Pasar Kumbasari terlihat lebih megah daripada Pasar Sukowati, dan area parkirnya pun lebih luas. Pasar Kumbasari terdiri dari empat lantai, dimana lantai dasar menjual berbagai peralatan dan perlengkapan adat Bali dan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, buah, dan bahan pokok lainnya.

Seperti tempat lain di Bali, di pasar ini kita juga akan melihat sesajen yang berada di setiap sudut pasar maupun di depan kios-kios pedagang.

pasar kumbasari
Sudut Pasar
Nah untuk berbelanja oleh-oleh kita harus naik ke lantai 2, 3, dan 4. Di ketiga lantai ini tersedia berbagai macam barang yang bisa sobat beli untuk oleh-oleh sesampainya di rumah. Mulai dari kerajinan khas Bali seperti ukiran kayu, lukisan, kerajinan perak seperti kalung, gelang, cincin, ataupun tas, kaos, semua ada disini. Harganya pun sangat murah dan satu lagi harus pandai menawar.

pasar oleh-oleh kumbasari
Kerajinan Khas
Memang cukup melelahkan bila harus menyusuri semua bagian pasar dari lantai 1 sampai 4, dibutuhkan waktu dan tenaga yang lebih untuk melakukan hal itu. Namun yang namanya belanja, pasti rasa lelah menjadi nomor 2 (khususnya bagi kaum hawa).

Karena letaknya satu kompleks dengan Pasar Tradisional Badung, jangan sampai salah masuk karena di Pasar Badung hanya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti pasar tradisional pada umumnya.

Meskipun letaknya di tengah kota Denpasar, namun bila sobat pertama kali di Bali, mungkin akan mengalami sedikit kesulitan untuk menuju pasar ini, jadi tidak ada salahnya bila sobat memiliki peta atau yang lebih modern GPS

Jadi bila sobat ingin belanja oleh-oleh dengan harga murah dan berada di Kota Denpasar, Pasar Seni Kumbasari ini adalah pilihan yang paling tepat menurut saya. 

Keindahan Pantai Siung, Gunungkidul Yogyakarta

Objek Wisata Pantai SiungGunungkidul, sebuah kabupaten di Provinsi D.I.Yogyakarta ini, akhir-akhir ini semakin dikenal keindahannya karena memiliki puluhan objek wisata dengan panorama yang mengagumkan. Kepopuleran Gunungkidul sebagai tujuan wisata tidak lepas dari informasi yang ada di dunia maya seperti ini.

pantai siung gunungkidul
Pantai Siung
Banyak sekali para traveller yang membagi pengalamannya lewat internet demi memberikan informasi tentang tempat wisata yang pernah dikunjunginya. Salah satu objek wisata di Gunungkidul yang tidak boleh sobat lewatkan adalah Pantai Siung.

Pantai Siung terletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Bila dari Yogyakarta, pantai ini bisa ditempuh dalam waktu 2 jam perjalanan dengan jarak tempuh 70 kilometer. Pantai ini merupakan pantai yang paling populer di Gunungkidul selain Pantai Indrayanti.

pantai siung
Batu Karang
Menurut penduduk setempat, dinamakan Pantai Siung karena keberadaan batu karang raksasa yang terletak di sebelah barat dan timur pantai. Bila dilihat dari atas, batu karang ini menyerupai siung atau gigi taring. Sampai sekarang pun batu karang tersebut masih bisa dinikmati sebagai hiasan pantai yang indah ini.

Soal keindahan, jangan ditanya lagi. Pantai yang terletak di pesisir pantai selatan Pulau Jawa ini memiliki pasir putih yang bersih dan air laut yang jernih. Di tepi pantainya terdapat rumah-rumah kayu yang bisa digunakan untuk bersantai dan bersandar sembari menikmati hembusan angin pantai yang hangat.

Lokasi Pantai Siung ini diapit oleh tebing-tebing tinggi yang digunakan oleh para pecinta alam sebagai lokasi panjat tebing. Terdapat sekitar 250 jalur panjat tebing di area ini. Jadi bila sobat berlibur di pantai ini, sobat bisa melihat aksi para climber dalam menaklukkan tebing curam disini.

pantai siung
Pengunjung Membersihkan Pantai Usai Berkemah
Selain itu, di sebelah timur pantai tidak jauh dari tebing tersebut terdapat area ground camp, yaitu untuk pengunjung yang ingin bermalam di pantai dengan mendirikan tenda. Disini pengunjung bisa menggelar acara api unggun namun harus tetap memperhatikan lingkungan dan tidak mengganggu habitat penyu seperti yang tertulis di papan peringatan disana.

Tidak jauh dari ground camp ini, terdapat sebuah rumah panggung yang terbuat dari kayu yang bisa digunakan untuk basecamp bila pengunjung tidak membawa tenda untuk bermalam. Biasanya bila malam datang, beberapa kera berekor panjang akan turun ke pantai untuk mencari makan. Pemandangan yang tak boleh sobat lewatkan.

pantai siung
Pengunjung
Untuk menikmati kesemuanya itu sobat hanya membayar tiket masuk pantai sebesar Rp 3 ribu per orang. Untuk menuju ke lokasi pantai ini memang tidak mudah. Jalur yang dilewati berupa tanjakan, turunan, belokan tajam namun kondisi jalan yang cukup baik. 

Jalur yang paling mudah adalah melalui Yogyakarta - Wonosari - Baron - Tepus. Sedangkan jalur lain yang bisa dilalui tapi sedikit menantang adalah Yogyakarta - Imogiri - Gunungkidul. Jalur kedua ini lebih berat karena kondisi jalan yang berlubang. Jadi tunggu apa lagi, segera berlibur ke Pantai Siung, Gunungkidul Yogyakarta.